|1 komentar


PENCANANGAN PENANAMAN POHON
DAN PANEN RAYA LAK

Kepala Biro Bin KSDH Perum Perhutani Unit II Jawa Timur pada hari Rabu tanggal 16 Desember 2009, Mencanangkan Penanaman Pohon di KPH Probolinggo Tahun 2009 dan melaksanakan Panen Raya Lak tepatnya di Petak 35 RPH Taman Barat BKPH Taman KPH Probolinggo.
Dalam sambutannya Ir. Dwiono Rahardjo menyampaikan, dengan dicanangkanya Penanaman pohon ini diharap dapat memberikan gairah bagi kita semua dalam pembuatan tanaman, karena keberhasilan Tanaman adalah keberhasilan Perusahaan, karena sampai saat ini 80% penghasilan perusahaan adalah dari produksi kayu.
Guna Peningkatan keberhasilan Tanaman, Saat ini Perhutani melaksanakan Silvikultur Intensip dalam rangka pembuatan tanaman yang mana dalam kegiatan ini kita bukan hanya menanam pohon, tetapi juga mulai dari persiapan, pembuatan lobang harus betul betul tepat, sampai dengan pemupukan baik pupuk organik maupun an organik guna keberhasilan dari kegiatan tanaman.
Untuk lokasi Budidaya Lak, agar dilaksanakan Kegiatan Kerapatan Tanaman ( KRT ) sehingga jumlah pohon per hektar ( N/Ha ) nya sesuai dengan standard tanaman, sehingga dapat meningkatkan produksi dari budidaya Lak cabang,
Selain dari Tanaman kesambi juga ada jenis tanaman lain yang dapat digunakan sebagai inang dari pada kutu lak sebagaimana Accacia Filosa dan Ploso, bila perlu dilaksanakan pencangkokan dari jenis tersebut guna percepatan pertumbuhan, sehingga dapat segera ditulari kutu lak, dengan cara tersebut dapat membawa Banyukerto mencapai masa kejayaannya kembali, sebagaimana pada massa Van Der Hoven, Administratur Banyukerto yang pertama.
Panen raya lak kali ini dilaksanakan di petak 35f dengan luas 7.5 Ha, dari sampling pemanenan beberapa pohon didapati hasil produksi lak cabang sebanyak ± 2500 Kg, melihat dari hasil tersebut dapat diprediksi produksi Lak Cabang di petak 35f dapat menghasilkan ± 20.000 Kg …………. Gt

WANA WISATA MADAKARIPURA

|0 komentar

Wana Wisata Mada karipura berada di Wilayah RPH Sukapura BKPH Sukapura KPH Probolinggo, Adminispemerintahan ikut desa Negoro Rejo Kecamatan Lumbang jarak tempuh 35 Kg dari Kota Probolinggo
|3 komentar
BUDIDAYA LAK
DI KPH PROBOLINGGO


Sudah Tahukan anda apa itu Lak, ?
Lak merupakan suatu jenis dammar alam yang dihasilkan dari sekresi sejenis serangga yang disebut Kutu Lak (Laccifer Lacca Kerr). yang berwarna kuning keemasan
SEJARAH KULTUR LAK DI INDONESIA
Lak masuk di Indonesia pertama kali pada tahun 1936 dibawa oleh Dr. P. Van der Goot dari India berupa lak bibit dalam jumah beberapa kilogram.
Bibit lak tersebut dipelihara dan dikembangkan di daerah-daerah Bogor, Indramayu, Pekalongan, Gedangan (Kedung Jati), Kediri (Gadungan), Besuki dan Mailang (Banyuwangi) dibawah pengawasan Dr. L.G.E. Kalshowen.
Dalam upaya pengembangan tersebut dilakukan penelitian yang bertujuan untuk melihat kemungkinan-kemungkinan dibentuk sebuah perusahaan Lak di Indonesia.
Dari hasil penelitian, didapati bahwa lokasi yang cocok untuk budidaya Lak adalah didaerah Besuki, tepatnya di daerah Banyuglugur dan Kabuaran, yaitu wilayah Probolinggo, sehingga secara resmi
Pada tahun 1956 didirikan Perusahaan Lak Banyukerto di Probolinggo berdasarkan SK. Kepala Jawatan Kehutanan nomor 518/KD/IV/4/7, tangal 2 Januari 1956 dengan nama Perusahaan Lak Jawatan Kehutanan.
Sampai saat ini, hanya di Probolinggo satu-satunya yang melaksanakan Budidaya Lak se Indonesia, yang mutu Lak nya adalah yang terbaik di Dunia.
BUDIDAYA KUTU LAK
Secara garis besar budidaya kutu lak adalah sebagai berukut :
1. Persiapan Lapangan
Pembuatan Blok Tularan
Babat Tumbuhan Bawah
Wiwil dan Pruning terhadap ranting yang tidak sehat atau mati
Pemupukan dan Penyiraman terhadap pohon inang yang kurang sehat atau mengalami gugur daun.
Pengkayaan Jenis Tanaman Inang ( Ploso, Accacia Filosa )
Penempatan Lokasi Tularan berdasarkan Musim (Membuat Zonasi Bulan Basah dan Bulan Kering )

2. Persiapan Bibit Lak
Sebelum dilaksanakan Penularan terhadap pohon inang, terlebih dahulu dilaksanakan Seleksi terhadap kelayakan dari pada Bibit, jangan sampai bibit yang ditularkan ternyata tidak berisi larva-larva kutu lak, karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap keberhasilan tularan.

3. Tularan
Proses Pemberian larva-larva kutu lak yang telah diseleksi, dengan jalan mengikatkan kantong-kantong bibit pada cabang-cabang muda tanaman inang kesambi.
Hal-hal yang perlu dilaksanakan sebelum proses penularan antara lain.
Inventarisasi Pohon inang dan Penentuan kelas Pohon, guna menentukan jumlah bibit yang akan ditularkan
Penempatan bibit pada lokasi yang tepat
Penempatan kantong bibit harus betul-betul pada posisi yang tepat, sehingga larva lak begitu keluar dari Sel Lak Cabang bisa langsung menemukan rating yang pas untuk menghisap makananya.
Administrasi Tularan
Membuat data tularan di petak tularan yang dirangkum dalam buku harian tularan dan dilaporkan secara rutin.

4. Pungutan Bekas Bibit Lak
Pungutan adalah Pengambilan kantong-kantong bekas bibit.
perlu adanya ketepatan waktu dan kecermatan dari mandor pungutan, karena hal tersebut sangat menentukan keberhasilan dari tularan, pungutan dilaksanakan Pada tularan umur ± 3 minggu pungutan tularan bisa dilaksanakan dengan memperhatikan tanda-tanda khusus yaitu 1/3 – ½ bagian dari panjang cabang sudah ditempeli larva lak.

5. Pemeliharaan Tularan
Setelah Tularan selesai dilaksanakan perlu adanya pemeliharaan terhap bibit yang sudah ditularkan diantaranya :
Babat Tumbuhan Bawah
Membersihkan tumbuhan liar yang ada dibawah tegakan pohon inang kesambi yang menganggu keberadaan tularan kutu lak, sekaligus membasmi sarang parasit dan predator.
Pengasapan
Untuk menciptakan suhu yang optimal bagi kehidupan larva lak, yaitu 24 ° s/d 28 ° C, dilaksanakan pengasapan dengan membakar sisa-sisa babat tumbuhan bawah, sekaligus untuk membakar sisa-sisa parasit dan predator yang masih tersisa.
Pemupukan & Penyiraman
Terhadap Lokasi tularan yang mengalami gugur daur,dilaksanakan pemupukan dan peyiraman pada pohon inang, sehingga tidak mengalami kegagalan pada tularan.
6. Unduhan
Pemangkasan terhadap cabang-cabang tanaman inang yang berisi sekresi, untuk diproduksi, Sebelum Unduhan Lak Cabang dilaksanakan, perlu adanya pengamatan Swarming
Tanda-tanda Swarming
Nampak adanya Granula pada sisi tubuh lak betina yaitu 3-4 minggu sebelum
swarming.
Nampak adanya retak-retak pada lapisan lak yaitu 3 minggu sebelum
Swarming.
Lapisan lak mudah lepas dari cabang yaitu 2 minggu sebelum Swarming.
Kenampakan Lak Cabang lebih kering.Kutu Lak tidak mengeluarkan cairan lagi yaitu 1 minggu sebelum Swarming.
Pada saat swarming kurang dari 3 hari ,kutu-kutu lak berwarna merah keluar
dari cabang lak.
Setelah Pemangkasan dilaksanakan, dilanjutkan dengan pemotongan terhadap ranting-ranting lak cabang,guna kemudahan dari pada pengangkutan dan seleksi bibit, untuk selanjutnya di angkut ke gudang, guna proses lebih lanjut.

KEGUNAAN LAK
Secara umum di Indonesia lak digunakan sebagai bahan pelitur untuk barang-barang meubelair, dengan kemajuan teknologi pengelolah, penggunaan lak menjadi semakin luas, antara lain :
1. Bahan Plat Gramaphon dan CD
2. Bahan berbagai Isolator Listrik
3. Isolasi
4. Peltitur dan Dempul Mebelair
5. Bahan pelapis anti air berbagai jenis kartu
6. Bahan penyamakan kulit.
7. Bahan pengikat roda gerinda
8. Bahan lak Segel surat.
9. Bahan pembuatan Shellak tahan air
10. Bahan industri Topi Vilt (stera, Jarum, dll)
11. Bahan berbagai jenis semir dan cat rambut
12. Bahan pembuatan barang-barang tembikar
13. Bahan Industri Karet
14. Bahan Additive makanan untuk pelapis dan pengkilat makanan.
15. Kertas Ampelas
16. Bahan pembuatan Kosmetik
17. Bahan Industri obat-obatan (Wadah Kapsul)
18. Dll.

Wana Wisata Tirto Wono Jarit

|0 komentar

PROFIL KPH PROBOLINGGO

|3 komentar
Perum Perhutani KPH Probolinggo adalah Bagian dari Perum Perhutani Unit II Jawa Timur yang berada disebelah Selatan Pulau Jawa, yaitu diantara KPH Malang, Pasuruan, Bondowoso dan Jember, yang dibatasi oleh Selat Madura dan Samudra Indonesia.
secara giografis KPH Probolinggo terletak diantara 6° 5’ 17” sampai dengan 6° 5’ 0” Bujur Timur dan 7° 42’ 47” sampai 8° 20’ 0 Lintang Selatan.

Berdasarkan Administratif Pemerintahan
Wilayah KPH Probolinggo meliputi :
Kabupaten Probolinggo : seluas 45.987,3 Ha
Kabupaten Lumajang : seluas 34.834,2 Ha
Kabupaten Situbondo : seluas 3.443,3 Ha
Dengan keluasan total : 84.264,8 Ha

Berdasarkan Rencana Pengaturan Kelestarain Hutan ( RPKH )
KPH Probolinggo dibagi menjadi 5 Kelas Perusahaan yaitu :
Jati : 29.458,9 Ha
Pinus : 20.121,3 Ha
Damar : 25.696,2 Ha
Mahoni : 5.545,1 Ha
Kesambi : 3.443,3 Ha
Total : 84.264,8 Ha

Dalam pengelolaannya
KPH Probolinggo dibagi menjadi 10 Bagian Kesatuan pemangkuan Hutan ( BKPH ) Yaitu :
1. BKPH Sukapura : 11.390.9 Ha
2. BKPH Probolinggo : 5.132,5 Ha
3. BKPH Kraksaan : 12.465,4 Ha
4. BKPH Bermi : 16.998,5 Ha
5. BKPH Klakah : 5.545,1 Ha
6. BKPH Senduro : 8.697,7 Ha
7. BKPH Pasirian : 11.861,0 Ha
8. BKPH Pronojiwo : 8.730,4 Ha
9. BKPH Taman & Kabuaran : 3.443,3 Ha
Total : 84.264,8 Ha

Keadaan Tanah
KPH Probolinggo terbentang dari pantai sampai pegunungan, topografi dari landai hingga terjal yang didominasi oleh topografi bergelombang sampai terjal.
Secara umum keadaan tanah diwilayah KPH Probolinggo tergolong miskin persediaan mineral, dilokasi-lokasi tertentu merupakan tanah pasir dan bebatuan akibat kegiatan gunung berapi.

Keadaan Iklim
Keadaan iklim Scmidt & Ferguson wilayah Kabupaten Probolinggo, termasuk tipe C
Untuk Wilayah Kabupaten Lumajang, termasuk type B dan untuk wilayah Kabupaten Situbondo termasuk type E-F.
mempunyai typ menurut wilayah yang terbagi menjadi 2 Sub Kesatuan Pemangkuan Hutan yaitu SKPH Probolinggo dan SKPH Lumajang dan 9 BKPH guna kemudahan dari pada Administrasi Pekerjaannya.

Keadaan Sosial Ekonomi masyarakat di wilayah KPH Proboinggo
Jumlah Penduduk wilayah SKPH Probolinggo adalah ± 1.109.240 Jiwa terdiri dari ± 552.484 Jiwa(50%) Pria dan ± 556.757 (50%) Jiwa Wanita.
Jumlah Penduduk Wiayah SKPH Lumajang adalah ± 926.760 Jiwa terdiri dari ± 926.760 Jiwa (48%) Pria dan ± 480.992 Jiwa (52%) Wanita
sedangkan untuk wilayah Kabupaten Situbondo, hanya sebagian kecil saja, yaitu masyarakat yang ada di kecamatan Banyuglugur.
• Kultur masyarakat yang ada diwilayah Kabupaten probolinggo dan situbondo didominasi oleh oleh kultur Madura, sedangkan untuk wilayah Kabupate Lumajang didoinasi oleh kultur Jawa.
• Mata pencahariaan masyarakat sekitar hutan yang ada di wilayah KPH Probolinggo, sebagian besar adalah Petani dan Buruh Tani dan sebagian kecil pegawai dan karyawan perusahaan.